Mata Kuliah "Pengantar Pendidikan"
Dosen Pembimbing,
Drs. H. Ali Minaryo, M, Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “DEFENISI, TUJUAN, ASAS DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN”
Penulisan
makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Pengantar Pendidikan di Universitas
Tridharma Balikpapan.
Saya berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca. Saya mengakui bahwa saya adalah manusia
biasa yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada
hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna, begitu pula dengan makalah
ini. Saya bersedia menerima kritik dan saran sebagai pelajaran untuk kedepanya.
Dalam penulisan makalah
ini saya berterima kasih kepada orang-orang yang menyumbangkan artikel mengenai
defenisi pendidikan ini, baik media internet maupun media pustaka.
Akhirnya saya berharap
semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan
bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Aamiin Yaa
Robbal ‘Alamin.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................. 2
Bab I.
Pendahuluan ................................................................ 3
A. Latar
Belakang ....................................................... 3
B. Rumusan
Masalah .................................................. 3
Bab II.
Pembahasan ............................................................. 4
A.
Defenisi Pengantar Pendidikan ......................... 4
B.
Tujuan Pengantar Pendidikan ........................... 6
C.
Asas Pengantar Pendidikan ............................... 6
D.
Lingkungan Pendidikan ........................................ 8
Bab III. Penutup ................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
adalah kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi lain. Maka para
pendidik harus berhati-hati dalam menjalankan suatu proses pembelajaran.
Pendidik yang malas, tidak peduli peserta didik, kurang kasih sayang dan sifat negatif lainnya harus segera
berhenti berperilaku demikian. Kalau tidak, para peserta didik akan mewarisi
sikap negatif tersebut ke generasi selanjutnya.
pendidikan sebagai penyiapan
tenaga kerja. Ternyata teori ini sangat hebat.
Namun sayang prakteknya tidak semulus teori. Kenapa banyak peserta didik atau
mahasiswa yang kesulitan bekerja setelah lulus? Kenapa banyak peserta didik
atau mahasiswa yang minim wawasan dan pengetahuan?
Apakah hal di atas terjadi
sepenuhnya karena kesalahan peserta didik atau mahasiswa? Tidak adakah hal yang
bisa diperbaiki dari pendidiknya?
Pada makalah ini akan dijelaskan tentang tata bagaimana defenisi, tujuan, asas dan
lingkungan pendidikan
B.
Rumusan
Masalah
~
Apa Defenisi Pengantar Pendidikan
~
Bagaimana asas Pengantar pendidikan
~
Apa saja tujuan Pendidikan
~
Seperti apa lingkungan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Pengantar Pendidikan
Pengertian Pendidikan Menurut Para
Ahli
Banyak tokoh yang telah mengemukakan tentang pengertian
pendidikan. pengertian pendidikan pada
umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan
bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan
masyarakatnya”.
Pengertian pendidikan
menurut para ahli :
1.
John Stuart Mill (filosof
inggris, 1806-1873 m) menjabarkan bahwa pendidikan itu meliputi segala sesuatu
yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang
lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan.
2.
H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari
penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara
fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi
dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
3.
John Dewey, mengemukakan
bahwa pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini
mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa
dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk
untuk menghasilkan kesinambungan social. proses ini melibatkan pengawasan dan
perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.
4.
Edgar Dalle bahwa
pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang
berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan
peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup
secara tetap untuk masa yang akan datang.
5.
Thompson mengungkapkan
bahwa pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu untuk
menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran
dan sifatnya.
6.
M.J. Longeveled bahwa
pendidikan merupakan usaha , pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan
kepada anak agar tertuju kepada kedewasaannya, atau lebih tepatnya membantu
anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri
7.
Prof. Richey dalam
bukunya ‘planning for teaching, an introduction to education’ menjelaskan
istilah ‘pendidikan’ berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan
perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang
baru (generasi baru) bagi penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam
masyarakat.
8.
Ibnu Muqaffa (salah
seorang tokoh bangsa arab yang hidup tahun 106 h- 143 h, pengarang kitab
kalilah dan daminah) mengatakan bahwa : “pendidikan itu ialah yang kita
butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita
seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai
peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.”
9.
Plato (filosof yunani
yang hidup dari tahun 429 sm-346 m) menjelaskan bahwa pendidikan itu ialah
membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang
memungkinkan tercapainya kesemurnaan.
10.
Dalam Kamus Bahasa
Indonesia, 1991:232, tentang pengertian pendidikan , yang berasal dari kata
“didik”, lalu kata ini mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi “mendidik”
artinya memelihara dan memberi latihan. dalam memelihara dan memberi latihan
diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan
pikiran.
B.
Asas Pengantar Pendidikan
1.
Pengertian Asas Pendidikan
Ketentuan yg harus dipedomani atau menjadi pegangan dlm
melaksanakan pendidikan agar tercapai tujuannya
2. Macam-macam Asas Pendidikan :
a.
Ing Ngarsa sung tuladha,
ing madya mangun karsa, tut wuri handayani (kalau didepan pendidik memberi
contoh, kalau ditengah memberi dorongan, dan kalau dibelakang memberikan
pengaruh yg baik menuju hal yg baik)
b. Pendidikan Sepanjang Hayat (long life education), bhw
pend dimulai sejak lahir sampai mati
c. Asas Semesta, menyeluruh & Terpadu artinya pendidikan
di Indonesia terbuka bagi seluruh rakyat, berlaku di seluruh wilayah negara,
serta mencakup semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan serta saling berkaitan
antara usaha pendidikan dengan pembangunan
d. Asas Manfaat, bhw pendidikan baik dalam keluarga, sekolah
maupun luar sekolah harus dilaksanakan dengan mengingat asas kemanfaatan bagi
masa depan
e. Asas usaha bersama, menekankan pada kebersamaan, baik
pelaksanaan maupun tanggungjawab antara keluarga, sekolah dan masyarakat (tri
pusat pendidikan)
f. Asas Demokratis, pendidikan harus dilaksanakan dalam
suasana dan hubungan yg proporsional antara pendidik dan si terdidik
g. Asas Adil dan Merata, asas yg diterapkan dalam menghadapi
situasi yang beraneka ragam
h. Asas perikehidupan dalam keseimbangan
i. Asas kesadaran hukum
j. Asas kepercayaan pada diri sendiri, bhw pendidik dan si
terdidik harus memiliki kepercayaan pada diri sendiri agar masing-masing tidak
ragu-ragu dalam melaksanakan tugasnya.
k. Asas efisiensi dan efektivitas, asas yang menghendaki
pendidikan memiliki kehematan dalam keberhasilan serta hasil guna yang tinggi
l. Asas mobilitas, dalam mendidik harus aktif, kreatif,
trampil, lincah dan bersahaja.
m. Asas fleksibilitas, dalam mendidik kita harus bersikap
fleksibel baik dalam materi ajar maupun dalam hal caranya.
C. Tujuan
Pengantar Pendidikan
1.
Tujuan pendidikan nasional
Tujuan
pendidikan nasional merupakan tujuan pendidikan yang paling tinggi dari
hirerarkis tujuan pendidikan yang ada, yang bersifat ideal dan umum yang
dikaitkan dengan falsafah pancasila. Menurut undang-undang no.2 tahun 1989
tentang system pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional adalah untuk
menciptakan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha
esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesahatan
jasmani dan rohani, keperibadian yang mantap, mandiri dan memiliki rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (uu no.2 tahun 1989)
Tujuan
pendidikan nasional menurut uu no.2 tahun 1989 pada dasarnya untuk membentuk
anak didik menjadi manusia yang seutuhnya, yang memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi serta beriman dan bertaqwa atau dikenal juga untuk membentuk
manusiapancaslais.
2. Tujuan institusional
Tujuan
institusional merpakan tindak lanjut dari tujuan pendidikan nasional. System
pendidikan di Indonesia memiliki jenjang yang melembaga pada suatu tingkatan.
Tiap lembaga memiliki tujuan pendidikan ang disebut tujuan institusional,
sehingga dikenal bermacam-macam tujuan institusional, antara lain:tujuan
institusional SD/MI, SMP/MTs, SMU/MA/SMK, universitas/akademi/IAIN/STAIN, dan
lain sebagainya.Keberadaan tujuan pendidikan meski menggambarkan kelanjutan dan
memiliki relevansi yang kuat dengan tujuan pendidikan nasional.
Agar
tidak terjadi penyimpangan maka tiap tujuan institusional mesti didahului
dengan pengertian pendidikan,dasar pendidikan, tujuan pendidikan nasional, dan
tujuan umum lembaga yang dimaksud.
3. Tujuan kurikuler
Tujuan
kurikuler merupakan tindak lanjut dari tujuan instruksional. Dalam melaksanakan
kegiatan pendidikan dari suatu lembaga pendidikan maka isi pengajaran yang
telah disusun diharapkan dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Suatulembaga pendidikan memiliki tujuan kurikuler yang biasanya dapat dilihat
dari GBPP dari suatu bidang study, dari GBPP (garis-garis program pengajaran)
tersebutterdapat suatu tujuan kurikulum yang perlu dicapai oleh anak didik
setelah ia menyelesaikan pendidikanya.Hal lain yang perlu diperhatikan bahwa
tujuan kurikuler meski mencerminkan sebagai tindak lanjut dari tujuan
institusional dan tujuan pendidikan nasional, sehingga penjabaran tujuan
institusional dan tujuan pendidikan nasional meski menggambarkan tujuan
kurikuler. Sehingga akan terlihat jelas hubungan hirarkis dari ketiga tujuan
pendidikan tersebut.
4. Tujuan instruksional
Tujuan
instruksional merupakan tujuan akhir dari tiga tujuan yang telah ditemukan
terdahulu. Tujuan ini bersifat operasional, yakni diharapkan dapat tercapai
pada saat terjadinya proses belajar mengajar yang terjadi langsung dan terjadi
setiap hari. Untuk mencapai tujuan-tujuan instruksional ini biasanya seorang
pendidik atau guru perlu membuat satuan pembelajaran(SP)tujuan instruksional
ini dalamupaya mencpai tujuanya sangat ditemukan oleh kondisi proses belajar
mengajar yang ada, antara lain: kompetensi pendidik, fasilitas belajar, anak
didik, metode,lingkungan, dan factor yang lain
D. Lingkungan
Pendidikan
1. Pengertian dan Fungsi
Lingkungan Pendidikan
Manusia
memiliki kemampuan yang bisa dikembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu
terjadi karena interaksi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial manusia secara efektif dan efisien itulah yang disebut
pendidikan. Sedangkan latar tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut
lingkungan pendidikan, khususnya pada tiga lingkungan utama pendidikan, yaitu
keluarga, sekolah, dan masyarakat (Umar Tirtaraharja et. al., 1990:39-40 dalam
Tirtarahardja, 2005:163).
Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika) dalam
(Hartoto, 2008) yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini
yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,
perkembangan atau life processes. Lingkungan sekitar yang dengan sengaja
digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan (pakaian, keadaan rumah, alat
permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan lingkungan pendidikan
(Hartoto, 2008).
Lingkungan
pendidikan merupakan salah satu unsur di dalam pendidikan sebagai sebuah sistem
(Nurchotimah, 2009). Menurut Kosim (2008), lingkungan pendidikan adalah suatu
institusi atau kelembagaan dimana pendidikan itu berlangsung. Menurut
Mudyahardjo (2008:3), lingkungan pendidikan adalah pendidikan berlangsung dalam
segala lingkungan hidup, baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan
pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya. Jadi, lingkungan pendidikan
adalah suatu unsur dalam pendidikan berupa tempat, keadaan, alat, peristiwa,
orang, benda yang berhubungan dengan pendidikan dan menunjang proses belajar
mengajar hingga terwujudnya tujuan pendidikan.
Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan, sebab
lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang terjadinya proses belajar
mengajar secara aman, nyaman, tertib, dan berkelanjutan (Kosim, 2008). Secara
umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi
dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan
yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal (Hartoto,
2008).
Lingkungan
disini dapat berupa masyarakat. Masyarakat akan dapat berfungsi dengan
sebaik-baiknya jika setiap individu belajar berbagai hal, baik pola-pola
tingkah laku umum maupun peranan yang berbeda-beda. Untuk itu proses pendidikan
harus berfungsi untuk mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi dan
menyiapkan individu untuk peranan-peranan tertentu.
2.
Tripusat Pendidikan
Kehidupan
manusia merupakan kehidupan yang terintegrasi dan kontinyu serta tidak dapat
dilepaskan antara satu dengan lainnya. Manusia sepanjang hidupnya akan selalu
menerima pengaruh dari lingkungan pendidikan. Ki Hajar Dewantara misalnya
memperkenalkan dengan istilah tripusat pendidikan; yang dimaksud adalah
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, dimana anak mendapatkan
pendidikannya (Soelaeman, 1988).
1. Keluarga
Keluarga
merupakan lingkungan pendidikan pertama dan terpenting. Dikatakan pertama karena
dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan.
Dikatakan terpenting karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah dalam
keluarga. Sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah
dalam keluarga (Indrakusuma, 1973:109).
2. Sekolah
Di
antara tiga pusat pendidikan, sekolah merupakan sarana secara sengaja dirancang
untuk melaksanakan pendidikan. Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan
oleh orangtua dalam keluarga terutama dalam hal ilmu pengetahuan. Keluarga
tidak mungkin lagi memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi generasi muda
terhadap IPTEK. Semakin maju masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam
mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan
masyarakatnya itu.
Sekolah
seharusnya menjadi pusat pendidikan untuk menyiapkan manusia Indonesia sebagai
individu, warga masyarakat, warga negara, dan warga dunia di masa depan.
Sekolah yang demikianlah yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi pendidikan
secara optimal, yakni mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan
dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.
3. Masyarakat
Kaitan antara masyarakat dan
pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yakni :
a. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang
dilembagakan maupun yang tidak dilembagakan.
b. Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan atau kelompok sosial di
masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung, ikut mempunyai peran dan
fungsi edukatif.
c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang
dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (utility).
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat saya
paparkan mengenai “DEFENISI,
TUJUAN, ASAS DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN”, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Saya berharap Bapak DRS. Ali Winaryo, SH, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Mata Kuliah Pengantar Pendidikan serta teman-teman sekalian agar sudi kiranya
memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah pada kesempatan –
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua, Aamiin !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar